Monday, November 3, 2014

Hilangnya Kebersamaan Part 3



***
                Yah bagaimanapun juga, teman adalah segalanya. Selanjutnya ada Reni Otafiani. Kalau yang satu ini juga Penari Jatilan, sama seperti Jeni. Bedanya kalau jeni itu lincah, kalau yang ini terlalu lemah lembut, saking lembutnya ngomong aja kaya’ angin bertiup. Makanya dipanggil Minuk, itu lho pembantu yang agak lolak di serial Awas Ada Sule. Mirip banget. Kalau dia tahu aku nulis ini, Pasti dia bilang “Ojo Koyo Ngono Lhooo….. Yuhhhh!!!” . yah tapi dia beruntung juga ya bisa sekolah di sekolah Keperawatan, sama seperti Handig. Cuma dia kuliahnya di Apikes Citra Medika Surakarta, Jurusan Keperawatan juga sih.


                Ganti lagi ke Rico Oky Saputro. Yang satu ini ahli dalam bermain gitar, walau suaranya gak begitu bagus, tapi dia sudah menciptakan lagu sama si Nurdin M Top lho. Sekarang kuliah dimana aku lupa, yang jelas kuliah di alam asalnya sana, jurusan Teknik Informatika. Terus ada lagi Riyani, anak yang satu ini agak cedal kalau bicara, apalagi disuruh membaca R jadinya L, Coba kalau disuruh baca Peri nanti jadinya apa?... sekarang kerja di Jakarta YeN's Baby & Kid Shop pada Pusat Toko Kemanggisan kalau gak salah.

                Cek lagi ke Rizki Nila Ferdiana, yang satu ini terlihat jelas kekanak-kanakannya. Apalagi dulu kan pacarannya sama si Udin itu. Satu kelas disuruh jadi saksi hubungan mereka yang akhirnya kandas macem kapal Titanic . Sekarang kerja di PT. Sigmatech Tatakarsa, Jakarta Selatan.

                Septi Widi Astuti, nama ini sangat asing bagi teman satu kelas. Kalian tahu sebabnya?, karena dia diamnya gak kelewatan. Bayangkan saja, selama 3 tahun satu kelas sama ni bocah, ngobrol saja gak pernah. Apalagi kami pernah satu tim F1G waktu ada Tugas Akhir TKJ, diam mungkin senjata yang paling mematikan buat dia kali ya. Saking diamnya, dia pernah π2s lho dikelas, 2 kali lagi. Semoga dia gak baca postingan ini. Mungkin ini aib baginya. Dengar-dengar sekarang masih dirumah.

                Berlanjut ke Soleh Akbar, namanya bagus, namun kelakuannya tidak sebagus & mencerminkan namanya. Orangnya terkesan brutal & frontal. Tapi bagaimanapun karakter bawaannya memang begitu. Sekarang kerja di Toko Gilang, Donorojo. Lagi-lagi Tyas Wulandari, mungkin dia satu-satunya cewek yang tomboy di kelas, dan kebiasaan yang dia lakukan semuanya seperti laki-laki. Katanya sekarang ada di Bekasi, kerja atau kuliah aku tak tahu.

                Bang Toyib, Bang Toyib Kenapa tak pulang-pulang… sepenggal lagu yang mengingatkan sama yang satu ini. Sebut saja Toip, bocah ini adalah pentolan yang berhasil menjuarai UN Se-SMK N 1 Donorojo. Aku juga juara 1 sih, tapi Harapan 1. . . sekarang kuliah di Univ Veteran Bangun Sukoharjo, Jurusan PGSD. Next ada Tri Budiyanto, orang yang ini terkenal dengan telat masuk kelas sama seperti Purwo. Telat 5-10 menit itu wajar, tapi kalau yang ini telatnya sampai 1-2 jam baru masuk kelas. Aneh memang, tapi sekarang dia kerja jadi imigran gelap ke Pulau Borneo, semoga dia tidak dimangsa biantang buas. Hehehe

                Sambung lagi ke Tria Bayu Rahmawati, bocah ini kalau disuruh baca puisi sampai guling-guling mirip orang gila. Saking gilanya, bu kasun ini melanjutkan studinya di STKIP PGRI Pacitan, jurusan B. Indonesia. Lanjut ke Trisna Ayu Anjari, yang satu ini selalu berburu cowok tajir. 3 tahun sekelas dengan dia, sudah berapa kali gonta-ganti pacar. Ya Cerybelle KW1 ini memang hidupnya serba mewah dan kecukupan. Gak heran kalau dia juga mencari keseimbangan level dan golongan. Jangan tersungging ya Ayu . . .

                Last terakhir dari daftar list yang akan aku beberkan ini namanya Yoga Pratama. Pentolan yang satu ini terkenal dengan banyolan dan kelakuannya yang sudah diluar ambang batas. Anak bu Tini ini tidak tergolong dalam anak yang cerdas, tapi Bejo karena pintar dalam mencari uang (walau kadang suka berbohong). Yang membuat aku selalu teringat dengan anak ini ialah, hutang totok lampu imitasi yang belum aku bayar lunas sampai sekarang. Semoga gak ditagih diakhirat ya Yog…

                Yah itulah 29 nama teman-temanku yang membuat aku selalu mengenang mereka. Mereka bukan hanya keluarga bagiku, tapi sekolah juga menganggap kami sebagai kelas terbaik di zamannya. Banyak moment selanjutnya yang sulit untuk aku tulis satu-persatu. Hanya satu hal yang ingin aku sampaikan jika kalian sempat membaca tulisanku ini . . .

                Kita Dahulu Datang Dari Tingkatan Yang Berbeda-Beda, Kita Bersama, Kemudian Berpisah. Namun Inilah Siklus Hidup, Janji Yang Dulu Kita Bina Bersama Jangan Kalian Lupakan Walau Sudah Ada Pengganti Di Sanubari Kalian. Kita Akan Dapat Berkumpul Lagi Dengan Senyum & Canda Tawa Di Lain Waktu Saat Kita Semuanya Sudah Mengenyam Kesuksesan. You All The Best Of The Best In My Life, Miss You Forever . . .






The End

No comments:

Post a Comment