***
Hujan mulai
turun lagi, membawa nikmat yang besar atas berakhirnya musim kemarau yang
membuat sumur dan sumber air mengering. Aku yang dari tadi duduk didepan rumah,
cuma bisa duduk diam kaku. Tidak tau mau berbuat apa, tidak tau mau bicara apa.
Aku hanya bisa mendengar suara kodok yang lagi menyanyi riang gembira
dikubangan tetangga sebelah.
Malam
MINGGU, malam yang sakral buat para jones macam aku. Malam yang tidak karuan
buat curhat sama kursi, atau sekedar chatting dengan kucing garong yang barusan
lewat.
Gara-gara
semalam begadang nunggu air penuh, paginya badan kurang bergairah. Mungkin kelamaan
nongkrong didepan komputer atau didepan teras pas hujan deras.
Siangnya,
aku gak sengaja Googling masalah kesehatan. Disitu ada yang menjelaskan bahwa lendir
bekicot bisa untuk membersihkan kulit muka yang sekarang dipakai orang-orang di
luar negri.
Aku
mau nyoba, takut disangka pria maho banci kalengan. Segera aku close all tab
biar gak kebaca lagi.
Musim
ini gak enak. malam yang dingin, tidur tak enak makan tak nyenyak. Eh kebalik, Maksutnya
enak tak nyenyak, makan tak tidur. Jadi semuanya gak jelas dan gak karuan.
Mungkin ini
yang dibilang penyakit musiman. Penyakit yang tidak menggugah gairah sama
sekali. Penyakit yang obatnya hanyalah semangat. Sekarang penyemangat itu belum
hadir, belum hadir karena musim kawin belum datang. Dimana para pejantan
mencari pasangan betinanya.
Dan aku baru
sadar, aku hanyalah pria idiot yang tidak tau cara mencari pasangan, tidak tau
cara memberi seseorang harapan. Karena aku hanyalah . . .
Spare Part Cadangan.
No comments:
Post a Comment