***
Setelah
tau tips dan triknya tentang memilih kerja yang baik dan benar. Aku yakin
seyakin-yakinnya bahwa langkahku tidak salah lagi. Tadi pagi aku sempatkan diri
ke masjid untuk sholat Duha 6 rakaat (bukan
untuk cari muka) . setelah itu lanjut ke tujuan utamaku, yakni ngePrint berkas lamaran pekerjaan yang
dibutuhkan.
Berangkat
dari rumah pukul 9 pagi, cuaca sudah mulai panas mengingat musim yang sebentar
lagi menyambut musim penghujan. Dengan sepeda silver kesayanganku, aku melaju
dengan kecepatan 25 km/jam, dengan akselerasi yang mumpuni (maaf, jadi pembalap yang gagal jadinya error). Sampai di sana
langsung print berkas lamarannya, mulai dari Fotocopy KTP, pas foto terbaru,
daftar riwayat hidup dan bla bla deh pokoknya.
Sebenarnya
selain memenuhi syarat panggilan kerja yang harus dipenuhi, aku sempat dapat
tawaran kerja dari temanku yang sekarang bekerja di perusahaan kamera digital. Sebut
saja Myra namanya, aku juga sempat membuat lamaran semalam untuk melamar di PT.
Xacti Indonesia yang tentunya memerlukan lamaran dari sang romeo. Hahaha . . .
Setelah
semua berkas aku kumpulkan, aku masukkan kedalam amplop dan aku kirimkan lewat
JNE. Jangan bengong woy?..., tau JNE tidak?... JNE itu sebenarnya kependekan
dari Jalur Nugraha Ekakuri, yakni pelayanan jasa yang bergerak dibidang
pengiriman barang. Kamu juga mau aku paketin untuk jadi imigran?... mending gak
usah ya, nanti kiloannya mahal. Hahaha . Kocek yang aku keluarkan hari ini lumayan
banyak, sekitar Rp. 40.000,- . bagiku uang segitu sudah besar lho . apalagi itu
masih sempat ngutang saat cetak foto sama mbak Rita. Kan malu. . .
Karena
hari ini hari jum’at, aku tidak langsung pulang. Jum’atan dulu lah biar fresh
lagi otak ini. Setelah sholat jum’at aku langsung pulang, panasnya Naudzubillah
coyyyy . . . saking panasnya aku sempat memberhentikan penjaja es krim di
pinggir jalan, aku lupa menanyakan nama penjajanya, tapi yang jelas bapak ini
sering ke SMKku dulu untuk berjualan. Rasanya lezat memang, langsung aku bayar
Rp. 2.000,- . . .
Seringnya
aku melihat orang yang sudah lanjut usia kadang merasa iba, terutama bapak
penjaja es tadi. Bagaimana tidak, diusianya yang sudah berumur mengharuskannya
untuk berjualan dengan membawa beban yang dikategorikan berat. Tak hanya
penjual es krim yang aku lihat setiap aku berangkat & pulang sekolah
dahulu. Aku sering menjumpai nenek penjual lontong, kakek penjual Siomay. Yang selalu
mengganjal dalam benakku adalah “dimanakah
anak-anaknya?...”. “apakah benar
mereka sudah tak peduli dengan nasib orang tuanya?”... miris memang. Tapi inilah
hidup, kita harus memilih MENANG atau TERGILAS . . .
Jadi
buat kalian yang masih punya banyak kesempatan untuk memperbaiki nasib,
perbaiki mulai sejak dini karena bibit yang akan kamu tanam akan berbuah untuk kamu
petik nantinya. Masa tuamu adalah hasil karya & cerminan masa mudamu. Melamar
kerja itu susah, tapi lebih susah lagi jika melamar kamu kemudian ditolak karena
gak punya kerja. Lebih baik Kerja, Kerja, & Kerja. Karena kerja akan
menghasilkan tujuan, sedangkan Omongan hanya menghasilkan fitnah & sindiran.
Tahukah kalian Kenapa Emas Itu Lambang
Kesempatan? . . . Itu Karena Emas Tidak Bisa Didapat Dengan Mudah. Begitu Juga
Berlian. Berlian Selalu Berharga Dari Emas Karena Bukan Lagi Sebuah Kesempatan.
The End
No comments:
Post a Comment