***
Sebenarnya
membahas yang satu ini agak sungkan, mengingat aku adalah Jones (Jomblo Ngenes). Sudah hampir 3 tahun
ini aku jomblo semenjak hubungan cintaku kandas kala itu.
Kata teman-temanku,
banyak yang bilang kalau aku ini orangnya tertutup, tapi di postingan kali ini
aku akan menjelaskan bahwa sebenarnya aku bukanlah orang yang dimaksud. Aku adalah
orang yang terbuka, supel & suka dikritik (walau tidak suka dikritik berlebihan).
Sejak kecil
pacaran itu rasanya tabu, buat anak-anak seusiaku yang baru menginjak bangku SD
boleh dikatakan CINTA MONYET. Aku sendiri tidak tahu apa itu cinta monyet, yang
aku tau hanyalah kenal dengan temen cewek, kemudian jadi barang perbincangan
temen-temen cowok yang ujungnya dipacar-pacarin, terus habis itu nangis. Cengeng
banget sih aku.
Cewek yang aku
Cintai Monyet waktu SD namanya Diki & Rina (bukan nama aslinya). Tuh kan,
belum apa-apa ternyata aku seorang Playboy. Belum kenal jauh aku diputusin,
diputusinnya gak enak banget. “Kamu
terlalu baik untuk aku”. Kalimat bulshit yang paling ngeselin untuk
didengar.
Saat SMP,
awal-awal masuk sekolah, aku diberitahu oleh teman dekat kalau ada yang naksir
sama aku. Dalam hatiku, “yang benar saja, masak laki-laki macam gini ada yang
suka”. Aku temui orangnya, lumayan sih. Namanya Ambar, dan setelah pertemuan
itu kami jadi kenal, saling SMS & Teleponan, tapi itu tak berlangsung lama
karena hubunganku dengannya hanya berjalan 1 minggu. Tragis memang.
Saat duduk
dibangku SMK, aku sudah mahir dengan jejaring sosial terutama Facebook. Dari situlah
aku cari mangsa. Hehehe, bercanda kok, serius banget bacanya. Dari situ aku
mengenal banyak cewek, namanya Novi, Siti, Indah, Maida, Mega, Anis, Melly dan
masih banyak lagi. Sekian banyak nama yang aku cantumkan, ada lho salah duanya
yang pernah aku tembak, walaupun salah sasaran dan akhirnya kejang-kejang, aku
ditolak dengan alasan sudah punya pacar. Banyak sih penolakan yang aku dapat,
tapi akhirnya aku menemukan Cinta itu .
Ya, yang aku
pacari saat itu namanya Satya. Memang pertemuan kita ibarat angin lewat, kami
kenal karena sering bertemu (waktu itu
aku sudah menjadi operator Warnet). Dari situlah akhirnya kami berkenalan,
dia sering bawa adiknya, pakai kacamata & bando hitam (hal ini pernah dia tanyakan untuk tes kebenaran). Hubungan kami
lumayan lama sih, sekitar ¼ tahun, lama kan?... selama menjalin hubungan, kami
tak pernah putus kontak, sampai-sampai lupa waktu kalau lagi telepon.
Masalah kami
berpisah sebenarnya sepele, waktu itu aku kelas 1 dan dia kelas 3. Tentunya mendekati
Ujian, dia semakin sulit dikontak. Saat itulah asmara kami diujung tanduk,
sering bertengkar juga. Selama pacaranpun kami hanya bertemu 3x saja,
seharusnya dapat bertemu normal (apel)
12x dalam 3 bulan. Tapi aku juga takut ibunya sih kalau apel, katanya galak
kayak macan, hehehe
Saat itu aku
mau ujian kenaikan tingkat, dia sudah hampir 1 bulan di Jakarta ikut kakaknya
bekerja. Aku sendiri yang boleh dibilang ABG
labil tidak bisa yang namanya LDR (Long Distance Relationship) yaitu
hubungan jarak jauh. Aku meminta putus waktu itu, tidak etisnya, aku mutusin
lewat SMS, tidak Gentel memang. Dia sempat mempertahankan, namun aku terus
menghindar sampai dia SMS yang terakhir “
Semakin hari status kamu bikin sakit hati. Mulai hari ini aku gak bakal hubungi
kamu lagi, gak bakal ada di hidupku lagi. Buang saja nomor yang aku beri. Semoga
kamu bahagia dengan yang lain !! “. Ya memang waktu itu aku diberi dia
nomor kartu AS, dan sampai sekarang masih aku pakai. Aku gunakan, bukan berarti
suatu saat aku meminta Rujukan lho. Getir memang, tapi itulah Asmara, kadang Suka,
kadang Duka. Jodoh tidak tahu ditaruh & dipungut dimana, hanya tuhan yang
tahu.
Tapi aku sudah
berjanji dalam hati, bahwa suatu saat aku akan membina hubungan yang baik
dengan orang yang aku sayangi. Sebenarnya mendekati seseorang bukanlah dari
sebuah Cover yang bersih, tapi dari isi yang jernih & berkualitas kita
dapat memilahnya.
Selama ini aku
baru kusadari “Ada Yang Hebat Diantara 2 Tumpuan
Samudra. Mereka Saling Bertemu Tapi Tidak Ada Yang Tau Dimana Air Pemisahnya . Sama
Seperti Cinta. CintaTerus Diombang Ambingkan, Namun Tidak Ada Yang Tau Dimana Akan Terpisah.“ sekian
The End
No comments:
Post a Comment