Friday, October 31, 2014

Lamar Kerja Atau Kamu? . . . part 2



***
                Setelah tau tips dan triknya tentang memilih kerja yang baik dan benar. Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa langkahku tidak salah lagi. Tadi pagi aku sempatkan diri ke masjid untuk sholat Duha 6 rakaat (bukan untuk cari muka) . setelah itu lanjut ke tujuan utamaku, yakni ngePrint berkas lamaran pekerjaan yang dibutuhkan.

                Berangkat dari rumah pukul 9 pagi, cuaca sudah mulai panas mengingat musim yang sebentar lagi menyambut musim penghujan. Dengan sepeda silver kesayanganku, aku melaju dengan kecepatan 25 km/jam, dengan akselerasi yang mumpuni (maaf, jadi pembalap yang gagal jadinya error). Sampai di sana langsung print berkas lamarannya, mulai dari Fotocopy KTP, pas foto terbaru, daftar riwayat hidup dan bla bla deh pokoknya.


                Sebenarnya selain memenuhi syarat panggilan kerja yang harus dipenuhi, aku sempat dapat tawaran kerja dari temanku yang sekarang bekerja di perusahaan kamera digital. Sebut saja Myra namanya, aku juga sempat membuat lamaran semalam untuk melamar di PT. Xacti Indonesia yang tentunya memerlukan lamaran dari sang romeo. Hahaha . . .

                Setelah semua berkas aku kumpulkan, aku masukkan kedalam amplop dan aku kirimkan lewat JNE. Jangan bengong woy?..., tau JNE tidak?... JNE itu sebenarnya kependekan dari Jalur Nugraha Ekakuri, yakni pelayanan jasa yang bergerak dibidang pengiriman barang. Kamu juga mau aku paketin untuk jadi imigran?... mending gak usah ya, nanti kiloannya mahal. Hahaha . Kocek yang aku keluarkan hari ini lumayan banyak, sekitar Rp. 40.000,- . bagiku uang segitu sudah besar lho . apalagi itu masih sempat ngutang saat cetak foto sama mbak Rita. Kan malu. . .

                Karena hari ini hari jum’at, aku tidak langsung pulang. Jum’atan dulu lah biar fresh lagi otak ini. Setelah sholat jum’at aku langsung pulang, panasnya Naudzubillah coyyyy . . . saking panasnya aku sempat memberhentikan penjaja es krim di pinggir jalan, aku lupa menanyakan nama penjajanya, tapi yang jelas bapak ini sering ke SMKku dulu untuk berjualan. Rasanya lezat memang, langsung aku bayar Rp. 2.000,- . . .
                Seringnya aku melihat orang yang sudah lanjut usia kadang merasa iba, terutama bapak penjaja es tadi. Bagaimana tidak, diusianya yang sudah berumur mengharuskannya untuk berjualan dengan membawa beban yang dikategorikan berat. Tak hanya penjual es krim yang aku lihat setiap aku berangkat & pulang sekolah dahulu. Aku sering menjumpai nenek penjual lontong, kakek penjual Siomay. Yang selalu mengganjal dalam benakku adalah “dimanakah anak-anaknya?...”. “apakah benar mereka sudah tak peduli dengan nasib orang tuanya?”... miris memang. Tapi inilah hidup, kita harus memilih MENANG atau TERGILAS . . .

                Jadi buat kalian yang masih punya banyak kesempatan untuk memperbaiki nasib, perbaiki mulai sejak dini karena bibit yang akan kamu tanam akan berbuah untuk kamu petik nantinya. Masa tuamu adalah hasil karya & cerminan masa mudamu. Melamar kerja itu susah, tapi lebih susah lagi jika melamar kamu kemudian ditolak karena gak punya kerja. Lebih baik Kerja, Kerja, & Kerja. Karena kerja akan menghasilkan tujuan, sedangkan Omongan hanya menghasilkan fitnah & sindiran.

Tahukah kalian Kenapa Emas Itu Lambang Kesempatan? . . . Itu Karena Emas Tidak Bisa Didapat Dengan Mudah. Begitu Juga Berlian. Berlian Selalu Berharga Dari Emas Karena Bukan Lagi Sebuah Kesempatan.





The End

No comments:

Post a Comment